Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Kamis, 10 Desember 2009

Dibalik Rencana Tuhan

Kadang-kadang Allah sembunyikan matahari
lalu dia datangkan petir dan kilat
sehingga kita tertanya-tanya kemana hilangnya matahari
rupa-rupanya Allah memberi Kita Pelangi yang indah

Rabu, 11 Maret 2009

Cogan

Oleh : Adeg Qhembo
www.adegqhembo@gmail.com

Cogan adalah salah satu regalia atau alat kebesaran dari sekumpulan besar regalia milik kerajaan Johor – Riau – Lingga dan pahang yang kemudian diwariskan oleh kerajaan Riau Lingga. Duplikat ini dibuat berdasarkan aslinya yang kini menjadi bagian dari koleksi Museum Nasional di Jakarta dengan no Inventaris E 12. Cogan adalah salah satu regalia yang penting dalam kerajaan Johor – Riau – Lingga dan pahang dalam setiap upacara penabalan seorang Sultan. Berfungsi sebagai alat Kebesaran diraja, dan symbol legimitasi seorang Sultan. Pada masa lalu regalia ini disimpan oleh Engku Putri Hamidah permaisuri Sultan Mahmud di pulau Penyengat. Pentingnya kedudukan Cogan sebagai simbol legimitasi antara lain terlihat dalam peristiwa “Perebutan Tahta” antara Tengku Husin yang dibela Inggris dan Tengku Abdul Rahman yang didukung Belanda pada tahun 1819 – 1822. Kedudukan sebagai salah satu simbol legimitasi seorang Sultan yang telah mendorong pihak belanda merebutnya dari tangan Engku Putri Raja Hamidah pada bulan Oktober 1822.

Dalam wujud aslinya Cogan Kerajaan Johor – Riau – Lingga dan pahang terbuat dari perpaduan emas dan perak yang bertahtakan Permata Mirah. Bagian utamanya adalah lempengan emas yang menyerupai Daun sirih yang dihiasi inskripsi dalam bahasa Melayu menggunakan huruf Arab Melayu yang isinya sebagai berikut :

Hu Hu Bismillah al-rahman al-rahim bahwaa inilah Raja yang keturunan dari Bukit Siguntang asalnya daripada Baginda Sri Sultan Iskandar Zulkarnain iyalah Raja yang adil lagi berdaulat yang mempunyai tahta kerajaan serta kebesaran dan kemuliaan kepada segala negeri yang didalam daerah Tanah Melayu dengan kurnia Tuhan Rabbu’arsil’azhim atasnya dan dikekalkan Allah Subhanahu Wa-ta’ala diatas tahta kerajaannya ditambahi Allah pangkatnya yang kesabaran serta darjatnya yang kemuliaan di dalam daulat sa’adatialallah warna khalidallah malikahu wasultanahu wa-abda’adlahu wa-ihsanahu bijati an-nabiyi syaid-almursalin wa-‘ala alihi wasahbihi ajma ‘in amin-amin Allahumma amin tamat.

Setelah penghapusan Kerajaan Riau – Lingga, Cogan bersama sejumlah alat kebesaran lainnya “disita” oleh Pemerintah Hindia Belanda dan kemudian dikirim ke Batavia (Jakarta) untuk disimpan pada Museum Bataviaasch Genootschap berdasarkan besluit Pemerintah Hindia Belanda No. 08 tanggal 11 Desember 1913. Koleksi Museum Bataviaasch Genootschap inilah yang dimuseumkan menjadi koleksi Museum Nasional.

Sabtu, 06 Oktober 2007

KUBURAN TUMBUH BATU


tahu g' didaratan sumatra, tepatnya didesa buruk bakul kecamatan bukit batu, kabupaten bengkalis terdapat sebuah kuburan orang zaman dahulu yang kononnya ditumbuhi batu diatas kuburnya. banyak orang yang datang untuk menyaksikannnya. sebut ajo kuburan tok wak pasti orang buruk bakul tahu....
tenang aja kalaw mau datang gk susah karena jalan sudah aspal sampai tepi kubur..... bukan macam dulu lagi....

Gk liat....


Diatas ketinggian sebuah gedung bertingkat berdiri 3 orang drakula yang akan menikmati darah segar sebagai makan malamnya hari ini.

Ketiga drakula itu saling berlomba siapa yang paling banyak dapat menghisap darah malam ini.

Drakula 1 : oke untuk petandingan malam ini biar aku yang memulainya (langsung terjun dari atas gedung menuju sasaran, dalam hitungan – dari 1 menit ia telah kembali keatas)

Drakula 2 & 3 : aduh kenapa cepat kali,...

Drakula 1 : ha ha ha ha ha .... kalian liat kampung itu? Sudah habis semua penduduknya aku hisap darahnya (sambil menunjukkan bekas lumuran darah dimulutnya)

Drakula 2 : sekarang giliran aku lagi.... (terus meluncur dan kambali lebih cepat dari drakula yang pertama)

Kalian liat kota itu..... sudah habis darah penduduknya aku hisab semua( sembul mengisab beksa darah yang berlumuran di jari dan sekitar mulutnya)

Dengan tak puas hati drakula yang ketiga langsung terjun menuju sasaran...

(ia kembali lebih cepat dari kedua drakula sebelumnya dengan lumuran darah segar yang membasahi di seluruh wajahnya)

Drakula 3 : Kalian liat tiang itu... (bertanya kepada temannya)

Drakula 1 & 2 : liat kogg.. emang knapa? (keduanya tampak bingung)

Drakula 3 : aku gk liat tiang itu.......

Senin, 24 September 2007

Wellcome to my lovely island :)


Itulah bahasa "orang puteh" yang kira-kira artinya "selamat datang dipulau bengkalis tercinta. memang, pulau kecil ini mengandung seribu makna bagi sebagian penduduk nya maupun pendatangnya. pulau yang identik dengan mendung dan panas ini akan tetap tersimpan dimemory hati dibalik ribuan giga kenangan indah lainnya.

Tanah Redang yang menghadang bukan alasan cinta memudar, laut kuning yang mengeruh bukan penyebab dia akan ditinggal ,tetap tegar pulau, karena apapun yang terjadi kau tak akan terbiar,biar sepat dan puyu jadi penjaga.biar tembakul dan lokan kan jadi perantara,cinta kami tetap bergelorabagai cinta pendekar perkasayang menjaga raja hingga meregang nyawa.....

Di Pondok Kecik ni kami mengajak kawan-kawan sesame budak bengkalis untuk dapat memberikan masukan , komentar, kritik dan saran yang berguna untuk kemajuan pulau tercinte ini... terime kasih....

Wellcome to my blog

salam kenal.. ini posting pertama adeg qhembo production